Sabtu, 02 Juli 2011

-Sluku sluku bathok (makna n filosofinya

Sluku-sluku
bathok. Bathoke
ela-elo. Si Rama
menyang Solo.
Oleh-olehe payung
mutho. Mak jenthit
lolo lo bah. Yen
mati ora obah Yen
obah medeni
bocah,Yen urip
golekko dhuwit

Sluku-sluku bathok,

Hidup – tidak boleh
dihabiskan hanya untuk
bekerja. Waktunya
istirahat ya istirahat,
untuk menjaga jiwa dan
raga agar selalu dalam
kondisi
seimbang.Bathok
(kepala) kita perlu
beristirahat untuk
memaksimalkan
kemampuannya. Kalo
diforsir terus menerus
bisa aus, stress, hang,
macet daya pikirnya.
Bathoke ela-elo ,
dengan cara berdzikir
(ela-elo=Laa Ilaaha
Ilallah),
mengingat
Allah akan
mengendurkan syaraf
neuron di otak“
Ingatlah, hanya
mengingat Allah hati
menjadi tentram”(ar-
Ra’ad/13:28) “ Sebab itu
ingatlah Aku, niscaya
Aku ingat (pula) kepada
kamu dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan
janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-
Ku”
(al-
Baqarah/2:152).Lalu..
Si Rama menyang
Solo,
siram (mandilah,
bersuci) menyang
(menuju) Solo (Sholat).
Lalu bersuci dan
dirikanlah sholat. Saya
ingat ada kutipan
berbunyi: Jadikanlah
sholat itu istirahatmu.
Lalu apa Manfaat
Sholat ?Manfaat shalat
apabila kita kaji lebih
dalam, sangat luar biasa
dancanggih
dibandingkan dengan
yoga. Sayang sekali
jarang sebagian manusia
mencari apa
keistimewaan sholat,
apalagi
yangmempelajari
manajemen yang
terkandung dalam
bacaan shalat. Coba
kita pikirkan, kenapa
manajemen yang
terkandung dalam
shalat sangatlah
canggih?Doa Iftitah,
yang kita ucapkan lima
kali sehari, sebetulnya
sama dengan dengan
mission statement kalau
kita belajar manajemen
strategi. Misi hidup yang
manalagi yang lebih
canggih dibandingkan
denganhanya
mendapatkan keridhaan
Allah, tidak musyrik dan
menjalankan perbuatan
islami?Al Fatihah, yang
diucapkan minimal 17
kali sehari, merupa-kan
objective statement.
Tujuan hidup yang
mana lagi yang lebih
canggih dibandingkan
dengan hidup di jalan
yang lurus, yaitu jalan
kebaikan seperti yang
diperoleh para nabi dan
rasul? Ini baru sebagian
kecil dari manfaat
sholat, Masih teramat
banyak untuk
disebutkan.
Oleh-olehe payung
mutho,
yang sholat akan
mendapatkan
perlindungan (payung)
dari Allah, Tuhan kita.
Kalo Allah sudah
melindungi, tak ada
satupun di dunia ini
yang kuasa menyakiti
kita, tak satupun.Karena
kekuasaan Allah
mutlak,(al-
Baqarah/2:255) / ayat
kursi . Di dalam Ayat
lain disebutkan,“ Hai
orang-orang yang
beriman, ingatlah
kamu akan nikmat
Allah (yang diberikan-
Nya) kepadamu, di
waktu suatu kaum
bermaksud hendak
menggerakkan
tangannya kepadamu
(untuk berbuat jahat),
maka Allah menahan
tangan mereka dari
kamu. Dan
bertakwalah kepada
Allah, dan hanya
kepada Allah sajalah
orang-orang mukmin
itu harus
bertawakkal” (al-
maa’idah/5:11).Dan
masih banyak
keterangan yang
terdapat dalam Al-
Qur’an.
Mak jenthit lolo lo
bah,
kematian itu datangnya
tiba-tiba,tak ada yang
tahu. Tak bisa
dimajukan atau
dimundurkan walau
sesaat,“ Dan datanglah
sakaratul maut dengan
sebenarnya.
Demikianlah yang kamu
tidak dapat melarikan
diri
daripadanya”(Qaaf/50:19).
[/color] Sehingga saat
kita hidup, kita harus
senantiasa bersiap dan
waspada. Selalu
mengumpulkan amal
kebaikan sebagai bekal
untuk dibawa mati.
Yen obah medeni
bocah.
Saat kematian datang,
semua sudah terlambat.
Kesempatan beramal
hilang. Banyak ingin
minta dihidupkan tapi
Allah tidak mengijinkan.
Jika mayat hidup lagi
maka bentuknya
menakutkan dan
mudharat-nya akan
lebih besar. Bahkan
dengan istilah
Reinkarnasi pun tidak
akan mungkin terjadi.“
Hingga apabila
kematian datang
kepada salah satu
diantara meraka (orang
kafir), dia berkata,” Ya
Tuhanku kembalikanlah
aku”(al-
Mu’minun/23:99).
Permohonan
dilanjutkan,“ supaya
aku dapat beramal
saleh terhadap sesuatu
yang kutinggalkan
sebelumnya” (al-
Mu’minun/23:100)
Tetapi Allah
memberikan jawaban
tegas,“ sekali-kali tidak,
sesungguhnya ituadalah
perkataan yang
diucapkansaja “ (al-
Mu’minun/23:*).
.Yen urip golekko
dhuwit.
Kesempatan terbaik
untuk berkarya dan
beramal adalah saat ini.
Saat masih hidup.
Pengin kaya, pengin
membantu orang lain,
pengin membahagiakan
orangtua: sekaranglah
saatnya. Ketika uang
dan harta benda masih
bisa menyumbang bagi
tegaknya agama Allah.
Sebelum terlambat,
sebelum segala pintu
kesempatan tertutup.
Salah satu Hadits
menyebutkan,“
Bekerjalah kamu untuk
duniamu seakan-akan
kamuakan hidup
selamanya, dan
beribadahlah kamu
seakan-akan angkau
akan mati besok”.
” Katakanlah,
sesungguhnya
sholatku, ibadahku,
hidup dan matiku
hanya untuk Allah
Tuhan semesta
alam”(al-
An’am/6:162).

Senin, 27 Juni 2011

filosofi dalam aksara jawa!

-Filosofi di balik
Aksara jawa



Diakui atau tidak,
aksara Jawa
merupakan alfabet
paling unik di dunia ini.
Ditinjau dari jumlah,
aksara ini terdiri dari 20
jenis huruf yang
melambangkan 20 jari
manusia. Jari merupakan
alat hitung manusia yang
paling sederhana. Hal ini
melambangkan bahwa
dalam menjalani
kehidupannya, orang
Jawa selalu
menggunakan
perhitungan yang
matang sebelum
melangkah.Deretan
kedua puluh aksara Jawa
tersebut yaitu:

Ha Na Ca Ra Ka
Da Ta Sa Wa La
Pa Dha Ja Ya
Nya Ma Ga Ba Tha Nga



Entah kebetulan atau
disengaja, deretan huruf
di atas ternyata bukan
deretan huruf tanpa
makna, tetapi
membentuk empat
kalimat yang
mengandung filosofi luar
biasa, yaitu
melambangkan
perjalanan hidup
manusia.

Ha-na-ca-ra-ka ,
jika
dibaca Hana Caraka
akan bermakna ”ada
utusan”
. Siapa yang
dimaksud dengan utusan
tersebut? Tidak lain
adalah manusia. Berbeda
dengan pendapat umum
bahwa utusan Tuhan
hanya terbatas para
rasul saja, bagi orang
Jawa setiap manusia
adalah utusan Tuhan.
Setiap manusia
berkewajiban hamemayu
hayuning bawana
, atau
menjaga kelestarian
alam, memakmurkan
bumi, menciptakan
kedamaian dan
keselamatan di alam
dunia.

Da-ta-sa-wa-la ,

jika dibaca Dat-a-suwala
akan bermakna ”Dzat
yang tidak boleh
dibantah”
. Siapa yang
dimaksud? Tidak lain
adalah Tuhan Yang
Maha Esa.

Pa-dha-ja-ya-nya ,

jika dibaca Padha Jayane
akan bermakna ”sama-
sama unggulnya”
. Siapa
yang sama unggulnya?
Yaitu jasmani dan rohani.
Dalam menjalankan
perannya sebagai utusan
Tuhan, manusia wajib
menjaga keseimbangan
antara urusan jasmani
dan rohani. Seorang
manusia tidak
dibenarkan berkarya
tanpa dilandasi niat
ibadah, karena bekerja
dengan cara tersebut
hanya melahirkan
keserakahan yang
membuatnya keluar dari
tujuan hidup yang
sebenarnya.
Sebaliknya,,,manusia juga
tidak dibenarkan
melakukan sembahyang
saja tanpa disertai
bekerja. Orang yang
melakukan sembahyang
tanpa kerja
sesungguhnya termasuk
golongan egois. Dia
hanya mementingkan diri
sendiri dengan harapan
ingin masuk surga tetapi
tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya,
termasuk keberadaan
tubuhnya. Seorang
manusia sempurna (insan
kamil)
adalah dia yang
bisa bekerja dengan
dilandasi semangat
ibadah kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Yang
lebih menarik, orang
Jawa dalam beribadah
tidak mengharapkan
pahala, karena
semboyan hidup mereka
adalah narima ing
pandum.
Menerima
pemberian-Nya. Sekali
lagi, ”menerima” bukan
”mengharapkan”.

Ma-ga-ba-tha-nga,

merupakan singkatan
dari Sukma-Raga-
Bathang yang bermakna
”Ruh-Tubuh-Bangkai”.

Maksudnya ialah kalimat
ini merupakan akhir dari
perjalanan manusia
sebagai khalifah Tuhan di
bumi. Jika ruh
meninggalkan tubuh,
maka yang tersisa hanya
tinggal bangkainya saja.
Dalam keadaan ini
manusia sudah tidak lagi
disebut manusia, karena
eksistensinya telah
berakhir. Kalimat
terakhir ini mengingatkan
manusia agar tidak
terlalu membanggakan
dirinya, karena jika Sang
Ruh pergi meninggalkan
tubuhnya, maka yang
tersisa hanya tinggal
bangkai saja. Kalimat ini
mengingatkan manusia
bahwa tubuh hanyalah
kendaraan bagi Sang
Ruh dalam menjalankan
perannya sebagai utusan
Tuhan. Tanpa ruh, raga
hanyalah bangkaiyang
tidak berarti.

tes.

tes